Diantara sekian banyak jenis event gathering, customer gathering bisa jadi salah satu jenis event gathering yang membutuhkan kualitas pengelolaan yang gak sederhana. Tentunya bukan berarti gathering jenis yang lain tidak penting untuk dikelola dengan baik. Ditilik dari segmen audiense yang hadir, gathering yang dihadiri oleh pengguna produk dan layanan perusahaan ini tentunya memiliki peran yang sangat strategis dalam perspektif sales dan marketing bagi perusahaan. Kesan baik perusahaan dimata pelanggannya menjadi fokus utama obyektif penyelenggaraan customer gathering
Dalam event customer gathering, kesan baik dominan bisa dimunculkan dari konsep customer gathering yang pas dan bisa dinikmati oleh audiensenya. Konsep yang bagus tentunya harus ditunjang kompetensi pengelolaan yang prima pula. Kedua paduan ini akan membuat customer gathering menjadi memorable dan berkesan bagi audiensenya dan lebih jauh lagi kesan baik perusahaan akan tercipta melalui customer gathering. Tentunya hal ini akan sangat relevan bila obyektif yang ditetapkan adalah terbangunnya loyalitas dari pelanggan.
Sebagai gathering specialist yang mengandalkan konsep-konsep eksperiensial, Jemari tetap mengemas customer gathering dengan pendekatan eksperiensial. Kenapa demikian ? Konsep ini akan mengajak audiense terlibat aktif secara interaktif dalam tiap alur acara. Kondisi ini akan berujung pada munculnya sebuah pengalaman baru bagi audiense. Namun ada hal yang harus dicatat adalah pengalaman yang dihadirkan harus sesuai dengan segmen dan karakter audiense.
Sejenak kita akan intip beberapa jenis konsep customer gathering racikan Jemari yang dibangun dengan pendekatan eksperiensial. Terbukti konsep-konsep ini membuat event jadi begitu memorable karena munculnya pengalaman baru bagi audiense
Dalam sebuah kesempatan acara gathering untuk nasabah prioritas BRI, gaya hidup sehat menjadi tema yang diusung dan diimplementasi dalam sebuah stage program didalam ballroom. Healthy life style tentunya menjadi issue yang pas untuk dinikmati segmen dan profil audiense event ini yang merupakan nasabah terpilih dari Bank Rakyat Indonesia. Dalam implementasinya, Johannes Sunardi, seorang pakar healthy life style menjadi talent utama acara berdurasi 3 jam. Edukasi tentang gaya hidup sehat disampaikan secara interaktif bersama nasabah terpilih yang diundang dalam customer gathering yang digelar secara road show dibeberapa kota besar di Indonesia.
Berbeda lagi dengan customer gathering yang dibalut dalam leisure activity. Nasabah Prioritas Bank Mandiri diberikan akses untuk memasuki kitchen sebuah resort bintang lima di Bali. Para peserta customer gathering ini berkesempatan mengikuti cooking class yang dipandu oleh seorang chef bertaraf internasional.
Dalam kesempatan yang lain, BRI ingin meningkatkan engagement dengan nasabah prioritasnya. Sebuah edukasi tentang kecantikan sebagai gaya hidup menjadi muatan customer gathering yang digelar dalam menjelang masuknya bulan suci Ramadhan. Tetap berpenampilan prima dibulan puasa menjadi muatan yang pas dihantarkan kepada segmen audience jenis ini. Program diatas panggung dikuasai oleh seorang make up artist kenamaan Indonesia yang membawakan make up class dan diikuti secara partisipatif oleh nasabah BRI yang hadir customer gathering ini
Hampir seluruh audiense yang terlibat dalam konsep customer gathering yang eksperiensial terlihat antusias dan happy dalam mengikuti jalannya acara. Ini bisa tercapai karena audiense terlibat menjadi subjek dalam kegiatan, bukan sekedar objek pelengkap yang "dipaksa" menikmati jalannya acara sambil duduk manis dikursinya. Kegiatan interkatif akan menghadirkan pengalaman baru yang berujung munculnya nilai-nilai pengalaman yang membantu audiense menjalani aktifitas dihari-hari berikutnya dengan lebih baik.
Pengalaman bernilai ini yang biasanya melahirkan impressi positif terhadap event sehingga raca senang dan loyalitas pelanggan akan terbangun dengan sendirinya
Comentários